Belajar
ataupun bekerja pada bidang-bidang yang diminati terlebih lagi didukung dengan
bakat serta talenta yang sesuai, akan membawa gairah dan memberi kenikmatan
dalam mempelajari atau menjalaninya. Sayangnya seringkali remaja memilih suatu
jurusan atau bidang studi karena terbawa dan ikut teman-temannya, atau memilih
bidang yang sedang populer, tanpa sempat
mencerna lebih dahulu dan memahami bidang yang akan dipelajari, menjadi apa
setelah selesai sekolah ataupun lebih jauh lagi mengenali bidang pekerjaan
seperti apa yang bisa digelutinya sesuai dengan latar belakang pendidikannya
tersebut.
Mengembangkan minat dan bakat bertujuan agar seseorang belajar atau
dikemudian hari bisa bekerja di bidang yang diminatinya dan sesuai dengan kemampuan
serta minat dan bakat yang dimilikinya sehingga mereka bisa mengembangkan
kapabilitas untuk belajar serta bekerja secara optimal dengan penuh antusias.
A.
Definisi Bakat
Dalam aktivitas sehari-hari
istilah bakat seringkali diinterpretasi secara berbeda-beda, seperti misalnya
untuk menggambarkan kemampuan intelektual yang tinggi, minat yang menonjol,
potensi, kemampuan yang diperoleh karena diturunkan dari orang tua, dan lain
lain.
Bakat (aptitude)
adalah kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan
atau dilatih untuk mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan keterampilan
khusus, misalnya kemampuan berbahasa, bermain musik, melukis, dan lain-lain. Seseorang
yang berbakat musik misalnya, dengan latihan yang sama dengan orang lain yang berbakat musik, akan lebih cepat menguasai keterampilan
tersebut. Untuk bisa terealisasi bakat harus ditunjang dengan minat, latihan,
pengetahuan, pengalaman agar bakat tersebut dapat teraktualisasi dengan baik.
Sehubungan dengan cara berfungsinya, bakat terbagi atas dua jenis :
1.
Kemampuan pada bidang khusus (talent) misalnya
bakat musik, melukis, dll
2.
Bakat khusus yang dibutuhkan sebagai perantara untuk
merealisir kemampuan khusus misalnya bakat melihat ruang (dimensi) dibutuhkan
untuk merealisasi kemampuan di bidang teknik arsitek.
Bakat bukanlah merupakan trait atau sifat tunggal,
melainkan merupakan sekelompok sifat yang secara bertingkat membentuk bakat.
Misalnya dalam bakat musik terdapat kemampuan membedakan nada, kepekaan akan
keserasian suara, kepekaan akan irama dan nada.
Bakat baru muncul atau
teraktualisasi bila ada kesempatan untuk berkembang atau dikembangkan, sehingga
mungkin saja terjadi seseorang tidak mengetahui dan tidak mengembangkan
bakatnya sehingga tetap merupakan kemampuan yang latent (terpendam).
B.
Minat
dan Bakat
John Holland, ahli yang banyak meneliti
mengenai minat memberi pengertian minat sebagai aktivitas atau tugas-tugas yang
membangkitkan perasaan ingin tahu, perhatian, dan memberi kesenangan atau
kenikmatan. Minat dapat menjadi indikator dari kekuatan seseorang di area
tertentu di mana ia akan
termotivasi untuk mempelajarinya dan menunjukkan kinerja yang tinggi.
Bakat akan sulit
berkembang dengan baik apabila tidak diawali dengan adanya minat untuk hal
tersebut atau hal yang berkaitan dengan bidang yang akan ditekuni. Tanpa minat
untuk hitung menghitung, seseorang tidak akan berkembang menjadi seorang ahli
matematika.
Bakat dalam suatu
bidang tertentu, misalnya seni, musik, hitung menghitung, bahasa, dan lain-lain
merupakan hasil interaksi antara bakat bawaan dan faktor lingkungan serta
didukung dengan faktor kepribadian dan sikap kerja seseorang.
C.
Mengembangkan Minat
dan Bakat Remaja
Masa remaja
merupakan masa peralihan dari masa anak ke masa dewasa. Pada periode ini anak
mencapai kematangan fisik dan diharapkan pula disertai dengan kematangan emosi
dan perkembangan sosialnya. Masa ini berlangsung dari usia sekitar 12/13 tahun
sampai 18/20 tahun yaitu usia sekolah
menengah.
Karena masa remaja adalah masa peralihan maka remaja pada
umumnya masih ragu-ragu akan perannya dan menimbulkan krisis identitas. Remaja
sedang mencari ”siapakah saya, apa peran saya?” Dalam usaha menemukan jati diri
yakni mengetahui mengenai kebutuhan-kebutuhan pribadi serta tujuan yang ingin
dicapai dalam hidupnya, maka pengembangan minat dan bakat remaja menjadi isu yang penting. Dalam mengembangkan kompetensinya remaja tetap
membutuhkan bimbingan dari orang tua (lingkungan keluarga) dan lingkungan sekolah.
Setiap anak memiliki kelebihan dan talenta yang sebagian sudah bisa tampak
atau ditenggarai pada usia dini. Namun tidak jarang pula masih ada kemampuan dan bakat lain yang
baru muncul di usia remaja atau bahkan pada periode perkembangan lebih lanjut.
Usia remaja merupakan periode perkembangan dengan keinginan tahu yang tinggi,
khususnya untuk berbagai area yang berkaitan dengan kehidupan remaja. Hal-hal
apa dan dengan siapa remaja bergaul, aktivitas yang ada dalam lingkup
kesibukannya sehari-hari bisa menjadi awal untuk menelusuri dan mengembangkan
berbagai minat yang mungkin pada usia lebih muda belum nampak atau belum
menjadi fokus perhatiannya. Rasa ingin tahu remaja seringkali diikuti dengan
kebutuhan untuk mencoba atau melakukannya. Oleh karenanya dengan bimbingan yang
terarah, masa remaja bisa menjadi masa yang menguntungkan untuk anak
mengembangkan bakat dan kemampuan tertentu.
Posting Komentar